Wednesday, July 24, 2013

wahai, tuan.

Posted by heyqiyu at 6:23:00 AM 0 comments
wahai,
bagaimana ku menjelaskannya, bagaimana aku mengungkapkannya?
ingin jujur ku bicara, namun lidah ini kelu
wahai,
sesungguhnya memang ku memiliki perasaan ini, perasaan yang tak biasa
ingin ku sampaikan, langsung, di kepadamu
namun, sebelum saja ku mulai mengungkapkan rasa ini
dirimu tak lagi ku kenali
dirimu tak lagi seperti dulu
entah apa salah yang ku perbuat
entah apa yang mengganggu pikiranmu terhadapku
kau berubah
wahai,
sampai kini pun masih ku pertanyakan itu
ada apakah denganmu?
dimanakah yang salah dengan diriku hingga kau memasang tirai jarak
sikapmu tak lagi hangat, kau dingin bagai es
kau tak lagi ramah, kau memberi jarak
wahai,
katakan sesuatu, aku ingin tau apa yang membuatmu berubah
dan jika memang kau tak inginkan aku usik harimu
katakan, sungguh itu lebih baik daripada harus aku berpura-pura
merasakan kehangatanmu yang semu dan semakin memudar itu

~qiyu, 24072013

Sunday, July 21, 2013

Mencari Jodoh?

Posted by heyqiyu at 8:03:00 AM 0 comments
"Jodoh: Dipilih atau Memilih?"
Bersama Salim A Fillah di masjid UI, rabu, 17/7/2013

~Sebuah Ringkasan~

Pertama
Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya.
Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? No!

Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.

Kedua
Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.

Ketiga
Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.

Keempat
Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.

Kelima
Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.

Keenam
Dalam urusan jodoh, ta'aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.

Ketujuh
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.

Kedelapan
Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.

Kesembilan
Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar. Silakan pilih. Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya. Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.

Kesepuluh
Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak?
Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?

Sekian. Semoga bermanfaat
 

Bubbly Mumbly! Template by Ipietoon Blogger Template | heyqiyu